Gaya Dan Bentuk Dasar Bonsai

Tentang Gaya Dan Bentuk Dasar Bonsai, sebagai bentuk seni Jepang, lebih diatur daripada versi Cina, penjing. Bonsai berusaha keras untuk mencapai pohon yang ideal, sedangkan penjing berupaya mereproduksi alam. Inilah sebabnya mengapa gaya sangat cocok dalam bonsai jika Anda mematuhi 'aturan', sementara penjing membuat anda bebas untuk kreasi anda.


Gaya Dan Bentuk Dasar Bonsai :


  • Sapu ( Hokidachi atau Hoki-zukuri )

Pola yang sangat serasi, bentuk ini memiliki cabang yang berkembang pada ketinggian tertentu, membentuk atasan sapu. Gaya ini terutama dicapai melalui teknik yang disebut pemotongan "V". Batang dipotong di tempat anda ingin cabang mulai berkembang dan kemudian potongan V dalam dibuat ke batang yang tersisa. Ini akan menyebabkan jeda di dekat potongan. Zelkova serrata terkenal dengan gaya ini, tetapi maple dan spesies gugur lainnya dapat dengan mudah ditata seperti itu.


  • Formal Tegak ( Chokkan )

Pohon dengan gaya "chokkan" memiliki batang lurus yang meruncing dengan anggun dari bawah ke atas. Cabang pertama dan terbesar biasanya terletak pada 1/3 dari tinggi pohon yang diinginkan dan berada di kanan atau kiri. Cabang berikut terletak di sisi berlawanan, sedangkan cabang ketiga di belakang menciptakan kedalaman persepsi. Ketika kita melihat struktur cabang dari bawah ke atas, cabang-cabang tersebut semakin menipis, menciptakan bentuk piramidal.


  • Informal Tegak ( Moyogi )

Gaya ini sangat mirip dengan gaya yang disebutkan di atas karena aturan desain yang sama berlaku, namun batangnya tidak lurus melainkan membentuk bentuk yang berliku-liku dengan tetap meruncing. Gaya ini biasanya digunakan dengan tumbuhan runjung.


  • Miring ( Shakan )

Sekali lagi, gaya ini sama dengan formal tegak kecuali batangnya bertumpu pada satu sisi. Cabang-cabang tumbuh seragam di batang dengan gaya tegak formal / informal tetapi bagian atasnya miring ke sisi berlawanan dari batang memberikan efek visual yang seimbang.


  • Cascade ( Kengai )

Gaya ini membutuhkan batang bersudut, sebaiknya pada sudut 45 derajat. Porsi utama dedaunan jatuh di bawah garis pot dan terkadang melampaui pot itu sendiri. Ini sering mewakili pohon yang tumbuh di sisi tebing. Panci bagian dalam digunakan untuk gaya ini.


  • Semi-kaskade ( Han-Kengai )

Mirip dengan gaya Kengai, gaya ini juga memiliki batang yang miring. Namun, dedaunan tetap berada di ketinggian garis pot. Di alam, kita bisa melihat gaya ini di dekat aliran air, daun-daun tumbuh di samping dan condong ke arah air. Sedangkan gaya cascade menggunakan pot yang lebih dalam, gaya ini menggunakan pot dengan kedalaman sedang.


  • Hembusan Angin ( Fukinagashi )

Pohon "tertiup angin" melambangkan pohon yang tumbuh dalam bentuk tertentu karena unsur alam. Seringkali disebabkan oleh angin kencang, batangnya selalu miring ke arah tertentu dan semua cabang tumbuh di sisi yang sama.


  • Sastra ( Bunjin )

Gaya ini sering diwakili dalam lukisan Jepang. Itu adalah pohon dengan batang yang tinggi dan berliku-liku. Daunnya hanya tumbuh di dekat pucuk pohon. Gaya ini merupakan pengecualian dari aturan ketat bonsai karena tidak memiliki aturan khusus. Ini mewakili gerakan bunjin di Jepang ( pencarian kebebasan ).


  • Kelompok / Hutan ( Yose-ue )

Gaya ini sering kali mewakili hutan atau sekelompok kecil pohon. Ini harus diatur sedemikian rupa sehingga secara jelas akan mewakili kebiasaan menanam pohon dari kelompok tersebut. Banyak teknik dapat digunakan untuk mencapai gaya ini dan banyak teknik persepsi digunakan untuk menciptakan ilusi hutan, atau seperti yang dikatakan Naka, "memiliki kualitas keindahan alam yang tak terlihat". Untuk menghormati bentuk seni Jepang, pohon dalam jumlah ganjil lebih disukai untuk gaya ini.


  • Rakit ( Ikadabuki )

Aturan penanaman kelompok yang sama berlaku untuk gaya ini. Namun, semua batang muncul dari batang yang sama. Teknik ini sering dilakukan dengan meletakkan cabang secara vertikal di atas tanah. Akar membentuk cabang ini dan bagian atas dari cabang vertikal mengembangkan cabang sekunder yang pada akhirnya akan menjadi batang.


  • Gaya Multi-bagasi ( Sokan - Sankan )

Model multi-bagasi ini memiliki kemungkinan yang berbeda. Yang pertama, disebut "Sokan", terdiri dari dua batang yang muncul dari akar yang tampak sama (nebari). Gaya puncak pohon harus mengikuti aturan yang sama seperti gaya tegak formal / informal yang dijelaskan sebelumnya. Varian lain terdiri dari yang sama tetapi dengan tiga batang muncul dari akar yang terlihat. Ini disebut "Sankan". Anda juga dapat memiliki lebih dari tiga batang tetapi untuk menghormati bonsai Jepang, lebih disukai memiliki jumlah batang yang ganjil.


  • Roots Over Rock ( Ishitsuki )

Gaya ini memiliki karakteristik khusus yaitu memiliki banyak akar yang terlihat tumbuh di atas batu dan menemukan jalannya ke dalam pot / tanah.

LihatTutupKomentar